SEKILAS TINJAUAN BUDAYA
Dr. U. Marinus Telaumbanua OFMCap.
Hantaran
Topik ini ramuan dari ragam tulisan, didukung juga oleh pengalaman
dan pengamatan pibadi. Diperkaya dengan informasi-informasi lewat
perjumpaan dengan banyak pihak selagi menjalankan tugas pastoral. Buah
pemikiran ini tidak berdasar pada kajian yang spesifik ilmiah
antropologis-etnologis, sehingga sungguh terbuka bagi pengembangan dan
penafsiran yang mungkin berbeda. (Artikel ini penah dipresentasikan
dalam
Rafe Hada II UNORC {United Nations Office of the Recovery Coordinator} Jumat tgl 30 Nopember 2007 di Museum Pusaka Nias Gunungsitoli).
Faktor-Faktor Pembentuk Budaya, Nilai-Nilai
dan Karakteristik Masyarakat Nias
- 1. Letak Geografis Pulau Nias
Pulau Nias dan kepulauan sekitarnya terpisah dari daratan besar Pulau
Sumatera berjarak sekitar 80 mil atau 120 km. Terletak di pantai barat
Sumatera. Panjangnya k.l. 140 km dan lebar 40 km. Berstruktur pegunungan
yang sambung-menyambung dengan aliran-aliran sungai besar-kecil yang
sangat banyak. Curah hujan sangat tinggi mencapai 17 hari hujan dalam
sebulan akibatnya juga kelembaban udara tinggi. Letak geografis ini
menjadikan Nias ujung terjauh di pantai barat, dilihat dari pusat
pemerintahan Negara Republik Indonesia di Jakarta dan dari ibukota
Provinsi Sumatera Utara di Medan. Letak geografis inilah faktor penyebab
masayarakat Nias sering luput dari perhatian pusat dan dari pemerintah
propinsi Sumatra Utara. Untung saja ada
hombo batu (atraksi loncat batu) dan lomba bersilancar, dan untung ada
Museum Pusaka Nias,
yang punya andil besar mempopulerkan Nias ke manca negara. Realisasi
ketiga daerah otonom baru (Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara dan
Kabupaten Nias Barat, Mei 2009) membuka peluang percepatan pertumbuhan
transportasi, kegiatan ekonomi rakyat dan pelayanan publik. Pantas
disyukuri pengertian dan dukungan pemerintah pusat dan usaha keras
Bupati kabupaten induk.
Bencana gempa (28 Maret 2005 dengan kekuatan 8.7 skala Richter)
membuat Nias menjadi berita dunia hingga di bangku kuliah di Eckersly
School Oxford, Inggris. Korban nyawa 846 orang dan hampir dua-pertiga
gedung sekolah / kantor dan rumah penduduk begitu juga jalan dan
jembatan anjlok dan ambruk.
Karena kebanyakan wilayahnya bergunung-gunung sungguh sangat terbatas
jumlah jalan raya dan sungguh sulit transportasi. Banyak jalan sempit
dan berliku-liku. Yang terbilang daerah datar hanyalah sekitar daerah
pantai yang tidak seberapa luas. Faktor ini penyebab pulau Nias agak
sulit dicapai dari pebagai penjuru, minim kontak dengan dunia luar yang
menyebabkan masyarakat agak tertutup dan tebilang tertinggal dalam
banyak hal. Biaya transportasi dan komunikasi di kelima wilayah
kabupaten/kota (Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat dan Kota
Gunungsitoli) sungguh sangat mahal.